selama bulan Ramadhan selalu ada fenomena atau kejadian di tengah-tengah masyarakat, baik yang terjadi baru-baru ini atau sejak dulu hingga sekarang. dan fenomena ini sebenarnya perlu di kritisi, apa saja? klik baca selengkapnya
1. Budaya Konsumtif
Berbagai produk dijual dg embel2 ramadhan
Teori 2 x makan selama ramadhan, malah belanja meningkat
Permintaan meningkat, jmlh barang tetap = harga barang naik
Pemerintah (kemenag, dll) tidak melakukan sosialisasi & edukasi
Adanya peluang bagi pedagang untuk menimbun barang
“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros “ (Al Israa 17)
2. Jual beli uang
MUI mengharamkan, karena ada kelebihan uang = riba
Tukar di bank cukup sulit
Belum ada solusi dari pemerintah
“ Orang-orang yang mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba “. (Al Baqarah 275)
3. Ngabuburit
Ngabuburit berasal dari kata burit yang berarti senja (bahasa sunda) = kegiatan menanti senja / menunggu berbuka puasa
Berboncengan dg pacar / teman keliling spd motor (duduk2 di JT kali brantas)
Anak muda tidak memakmurkan masjid
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum”. (HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya).
The Journey
daftar isi
Kamis, 11 Agustus 2011
fenomena selama bulan Ramadhan
mendidik anak berpuasa
“Orang yang diberi tanggung jawab untuk membesarkan anak perempuan dan memperlakukan mereka dengan baik, akan menjadi perisai baginya dari neraka. (H.R Bukhari dan Muslim).
“perintahkanlah anak-anakmu untuk sholat saat usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak mengerjakannya) saat usia sepuluh tahun “ (HR Abu Daud)
1. Berikan Pemahaman tentang pentingnya puasa Ramadhan.
2. Sambut Ramadhan dengan keriangan dan keceriaan
3. Menata jam tidur anak sehingga akan mudah bergairah saat bangun sahur.
4. Tidak meletakkan makanan, minuman dan buah-buahan secara terbuka.
5. Anak yang baru berlatih puasa sebaiknya dijauhkan bermain dari anak yang malas berpuasa.
6. Latih anak berpuasa secara bertahap dan menjanjikan hadiah sebagai rangsangan.
Rubayyi binti Muawidz, ia berkata:” Di pagi Asyura’ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusan ke kampung-kampung Anshar :” Siapa yang pagi ini dalam keadaan puasa maka sempurnakanlah puasanya, dan barangsiapa yang pagi ini dalam keadaan tidak berpuasa, maka berpuasalah pada sisa hari ini. Dan kamipun melakukan puasa Asyura’. Sebagaimana kami menyuruh puasa anak-anak kecil kami, dan kami beserta putra-putra kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan dari kapas buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka” (HR Bukhari dan Muslim)
7. Memberi alternatif pengisian waktu yang tepat dan positif, baik dengan istirahat tidur di siang hari maupun alternatif permainan yang mendidik mereka melupakan rasa haus dan lapar.
8. Mengajak anak untuk meramaikan syiar Ramadhan.
9. Teladan dari orang tua
baca selengkapnya...
Kamis, 04 Agustus 2011
Dalil Seputar Ramadhan
1. "Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya" [Bukhari-Muslim]
2. "Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun" [Bukhari-Muslim]
3. Dilarang puasa pada hari raya:
"Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)" [Bukhari-Muslim]
4. Bersahur (makan sebelum Subuh) itu sunnah Nabi:
"Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya" [Bukhari-Muslim]
5. Berbuka di waktu maghrib:
"Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa pun bolehlah berbuka" [Bukhari-Muslim]
6. Dari Abu Umamah radhiallahu `anhu, ia bercerita, "Aku pernah katakan, `Wahai Rasulullah, tunjukkan aku suatu amalan yang dengannya aku bisa masuk surga`. Maka beliau menjawab, `Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada tandingan baginya`." (HR. an-Nasa`i, Ibnu Hibban, dan al-Hakim, shahih.)
7. Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallhu `alayhi wasallam bersabda, "Setiap amal anak Adam akan dibalas berlipat ganda. Kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya sampai 700 kali lipat. Allah Ta`ala berfirman, `Kecuali puasa, di mana puasa itu adalah untuk diri-Ku dan Aku akan membalasnya. Dia meninggalkan nafsu syahwat dan makanan demi diri-Ku. Dan orang yang berpuasa itu memiliki 2 kegembiraan; kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabbnya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi" (HR. al-Bukhari dan Muslim, lafazh di atas bagi Muslim)
8. Rasulullah shallallahu `alayhi wasallam bersabda :"Barangsiapa memberi buka puasa kepada orang yang sedang berpuasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa dengan tidak mengurangi pahala orang berpuasa sedikitpun”. (Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dan menshahihkannya Tirmidzi)
9. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda dalam hadits yang panjang, "..., Kemudian dia membawaku berjalan dan ternyata aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan robekan itu mengalirkan darah". Beliau bercerita, "kemudian aku katakan, `Siapakah mereka itu?` Dia menjawab, `Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum tiba waktu berbuka...` "(HR. an-Nasa`i, shahih)
10. Man shoma romadhona imanan wakhtisaban, ghufirolahu ma taqodama min dzanbih Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu."(HR. al-Bukhari dan Muslim)
11. Dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu."(HR. al-Bukhari dan Muslim)
12. Rasullulloh shallallahu `alayhi wasallam bersabda, yang artinya: “ Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya” (HR al-Bazzar, Ahmad, Ibnu Majah, hadits shahih)
13. Dari Abu Sa`id al-Khudri radhiallahu `anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Makan sahur mengandung berkah, maka janganlah kalian tinggalkan, meskipun dengan seteguk air; karena sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur."
(HR. Ahmad, shahih)
14. Siapa yang mendirikan shalat di malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (muttafaq alaih)
Rabu, 03 Agustus 2011
11 Hal yang membatalkan Puasa
1. masuknya sesuatu ke Jauf, Jauf adalah yg dibawah leher dan diatas pinggang, yaitu perut. maka suntikan bius lokal tidak membatalkan puasa, kecuali jika bius total atau suntikan yg cairannya masuk ke urat nadi hingga terbawa ke jantung, maka batal puasanya.
2. muntah dg sengaja, jika tidak sengaja maka tidak batal
3. jimak
4. mengeluarkan mani dengan sengaja
5. melakukan hal hal diatas dengan mengetahui bahwa itu membatalkan puasa
6. gila walau sesaat
7. mabuk
8. pingsan
9. murtad
10. haidh atau nifas
11. melahirkan.