Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Adapun tips memilih deterjen yang baik, antara lain :
1. Deterjen tersebut ramah lingkungan
cara pengujiannya:
- Campur deterjen dengan air, aduk merata, kemudian shramkan ke tanaman & tanah. lihat hasilnya:
- Apakah deterjen tersebut biodegradeable (mudah terurai secara alamiah, tidak meninggalkan bekas)
- Jika ke tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya?
2. Tidak panas di tangan
Deterjen yang menyebabkan panas apabila digenggam di tangan adalah karena reaksi dari soda campuran deterjen tersebut terhadap lemak dibahwa lapisan kulit. Soda nama kimianya Sodium Hydroxide (NaOH). Industri deterjen menggunakan ini karena murah dan penangannya mudah (gimana nasib penggunanya?) Sangat berbahaya, dalam dosis kecil bersifat korosif, jika banyak dapat menimbulkan iritasi.cara pengujian:
larutkan Produk sabun cair deterjen dalam air secukupnya, kemudian rendamlah beberapa logam besi (misal: paku), biarkan beberapa hari.
hasilnya: Paku akan berkarat (tanda Sodium Hydroxide mulai bekerja).
Bayangkan jika itu terjadi pada pakaian anda? (pakaian jadinya mudah lapuk)
3. Tidak banyak berbusa.
Asumsi ibu-ibu makin banyak busa makin enak nyucinya, makin bersih… Attention Please !!! Asumsi belum tentu benar. Sebelum menggunakan Sabun atau sesuatu pertimbangkanlah secara matang keuntungan dan kerugian yang akan timbul darinya. Busa ( Carboxyl Methyl Cellulose) sejenis bahan kimia yang hanya menghasilkan buih. Reaksi terhadap pakaian tidak ada. Oleh karena banyak busa maka kita makin asik menyikat pakaian, akhirnya kotoranpun copot dan pakaian pun rusak karena bolak-balik disikat. Keuntungan dari banyaknya busa tidak ada, melainkan kerugian yang di dapat, seperti :
- Pemakaian air bertambah (untuk membilas).
- Tenaga lebih banyak keluar
- Waktupun lebih banyak terbuang (karena harus membilas)
4. Deterjen yang bekerja untuk kita, bukan kita yang kerja untuk deterjen
Produk sabun cair Deterjen yang baik adalah deterjen yang mampu bekerja sendiri menghilangkan kotoran (kotoran ringan). Apabila merendam pakaian (misal: kemeja) yang kita harapkan adalah kotoran pada kerah bisa lepas, namun sering kita merendam kemeja kotoran di kerah tidak lepas semua, masih perlu disikat.
Cara Pengujian:
Larutkan Sabun cair deterjen dalam segelas air dan aduk hingga rata (jumlah deterjen terserah). Masukkan sisir yang kotor kedalamnya, rendamlah selama 20 menit. Perhatikan kotoran yang melekat pada sisir, apakah ada yang lepas? seberapa banyak? Coba aduk-aduk sisir dalam larutan Produk sabun deterjen. Bersih kan?
5. Berat jenis lebih berat daripada air
Sabun cair Deterjen memiliki berat jenis lebih berat dari pada air, jika dilarutkan dalam air ia akan tenggelam.Cara pengujian:
Tuang satu sendok takar deterjen kedalam segelas air, perhatikan?
apakah Sabun curah deterjen anda ada yang mengapung?
1. Deterjen tersebut ramah lingkungan
cara pengujiannya:
- Campur deterjen dengan air, aduk merata, kemudian shramkan ke tanaman & tanah. lihat hasilnya:
- Apakah deterjen tersebut biodegradeable (mudah terurai secara alamiah, tidak meninggalkan bekas)
- Jika ke tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya?
2. Tidak panas di tangan
Deterjen yang menyebabkan panas apabila digenggam di tangan adalah karena reaksi dari soda campuran deterjen tersebut terhadap lemak dibahwa lapisan kulit. Soda nama kimianya Sodium Hydroxide (NaOH). Industri deterjen menggunakan ini karena murah dan penangannya mudah (gimana nasib penggunanya?) Sangat berbahaya, dalam dosis kecil bersifat korosif, jika banyak dapat menimbulkan iritasi.cara pengujian:
larutkan Produk sabun cair deterjen dalam air secukupnya, kemudian rendamlah beberapa logam besi (misal: paku), biarkan beberapa hari.
hasilnya: Paku akan berkarat (tanda Sodium Hydroxide mulai bekerja).
Bayangkan jika itu terjadi pada pakaian anda? (pakaian jadinya mudah lapuk)
3. Tidak banyak berbusa.
Asumsi ibu-ibu makin banyak busa makin enak nyucinya, makin bersih… Attention Please !!! Asumsi belum tentu benar. Sebelum menggunakan Sabun atau sesuatu pertimbangkanlah secara matang keuntungan dan kerugian yang akan timbul darinya. Busa ( Carboxyl Methyl Cellulose) sejenis bahan kimia yang hanya menghasilkan buih. Reaksi terhadap pakaian tidak ada. Oleh karena banyak busa maka kita makin asik menyikat pakaian, akhirnya kotoranpun copot dan pakaian pun rusak karena bolak-balik disikat. Keuntungan dari banyaknya busa tidak ada, melainkan kerugian yang di dapat, seperti :
- Pemakaian air bertambah (untuk membilas).
- Tenaga lebih banyak keluar
- Waktupun lebih banyak terbuang (karena harus membilas)
4. Deterjen yang bekerja untuk kita, bukan kita yang kerja untuk deterjen
Produk sabun cair Deterjen yang baik adalah deterjen yang mampu bekerja sendiri menghilangkan kotoran (kotoran ringan). Apabila merendam pakaian (misal: kemeja) yang kita harapkan adalah kotoran pada kerah bisa lepas, namun sering kita merendam kemeja kotoran di kerah tidak lepas semua, masih perlu disikat.
Cara Pengujian:
Larutkan Sabun cair deterjen dalam segelas air dan aduk hingga rata (jumlah deterjen terserah). Masukkan sisir yang kotor kedalamnya, rendamlah selama 20 menit. Perhatikan kotoran yang melekat pada sisir, apakah ada yang lepas? seberapa banyak? Coba aduk-aduk sisir dalam larutan Produk sabun deterjen. Bersih kan?
5. Berat jenis lebih berat daripada air
Sabun cair Deterjen memiliki berat jenis lebih berat dari pada air, jika dilarutkan dalam air ia akan tenggelam.Cara pengujian:
Tuang satu sendok takar deterjen kedalam segelas air, perhatikan?
apakah Sabun curah deterjen anda ada yang mengapung?