Selamat datang di The Journey...Semoga mendapat manfaat dari ini...

The Journey

The Journey
Selamat Datang ! Suatu kehormatan bagi the Journey atas kunjungan ini. Semoga mendapat sesuatu yang bermanfaat di Blog ini

daftar isi

Sabtu, 01 Oktober 2011

di neraka tidak ada api




Memang benar sobat, neraka yang kita bayangkan sebagai sumber api, disana begitu dahsyatnya api, sampai-sampai api neraka dijadikan “jurus” dalam beberapa game (Hell Fire, lihat game Final Fantasy). Dalam animasi game digambarkan begitu dahsyatnya api neraka sehingga mampu menghancurkan musuh yag kuat. Dan dalam kenyataannya terkadang bayangan kita tentang neraka ya, api Maha dahsyat yang ada. Namun kalau ternyata disana tidak ada api gimana ?



Sobat, ada cerita unik namun sungguh bermakna. Di jamannya Abu Nawas, ada orang yang lugu nan dungu. Badrun namanya. Namun ketika berbicara kadang kala membuat orang tertawa dan meresapi apa kata-katanya. (kalo gitu kenapa dibilang dungu ya??)..
Raja pada kala itu Harun Al Rasyid, ternyata lagi kesepian dan manyun. Ia pun teringat dengan si Badrun yang dungu. Akhirnya Raja memerintahkan prajuritnya untuk membawa Badrun ke istana. Setelah lama dicari-cari akhirnya Badrun pun ditemukan dan segera menghadap Raja.
“Badrun, kemana saja engkau, saya cari-cari?”. Tanya Raja
“Ampun Baginda, saya memang telah melakukan perjalanan yang jauh dan baru saja sampai”. Jawab Badrun dengan ketakutan. “Lalu kemana engkau?”. Raja ingin tahu. “Ampun Baginda, hamba baru saja dari NERAKA!”. Jawab Badrun.
“Hah!! Dari neraka, memangnya kamu dah bosan hidup apa!!”. Raja ingin marah. “Ampun Baginda, bukannya hamba bosan hidup”. Lalu Badrun menceritakan bahwa dia ke neraka karena ingin meminjam api dalam jumlah yang banyak, disebabkan negara sedang dalam musim dingin, salju dimana-mana dan banyak warga yang kedinginan. Dia ingin membuat hangat seluruh negara dengan sedikit panas api dari neraka.
“Lalu mana api neraka itu??” Raja ingin tahu.
“ Ya itulah masalahnya, Baginda. Ternyata DI NERAKA TIDAK ADA API!!”. Jawab Badrun dengan semangat.
“Lho kenapa tidak ada api ?, bukankah di neraka itu sumber api??” Baginda semakin ingin tahu.
“Betul baginda, kata Malaikat penjaga neraka, api neraka itu akan dibawa oleh masing-masing calon penghuninya nanti!!”. Jawab Badrun dengan lugu.
Raja Harun Al Rasyid pun terhenyak dan diam seribu bahasa. (saya yakin begitu juga dengan anda!!)

Sobat cerita diatas, mungkin sebagian kita tidak percaya, hanya menganggapnya fiksi atau karangan belaka. Saya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun lihatlah makna yang terkandung didalamnya.
“Api” yang akan dibawa oleh calon penghuni neraka, bisa jadi “api” asmara, “api” dendam, “api” dengki, dan sebagainya. Atau dapat saya katakan bahwa bahan bakar di neraka adalah MANUSIA. Bacalah dengan seksama surat Ali Imran ayat 10 ini :
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka”.
Sobat, tentu kita tidak mau menjadi salah satu bahan bakar neraka. Tentu. Saya pun juga tidak mau. Membayangkan kayu bakar yang hangus dibakar di perapian atau api unggun saja saya ngeri, kayu itu gosong, hangus. Bagaimana kalau manusia. Padahal kulit yang hangus, melepuh akan diganti dengan kulit yang baru. sakiiiit rasanya.
Untuk itu ayo kita “padamkan” api dengki, dendam, amarah kita. Kita matikan “api” asmara yang salah, kita salurkan melalui jalan yang benar.
Pertanyaan saya, apakah kita termasuk salah satu bahan bakar neraka nantinya ?. Kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Siapakah capres idolamu ?

 

blogger templates | Make Money Online