Selamat datang di The Journey...Semoga mendapat manfaat dari ini...

The Journey

The Journey
Selamat Datang ! Suatu kehormatan bagi the Journey atas kunjungan ini. Semoga mendapat sesuatu yang bermanfaat di Blog ini

daftar isi

Rabu, 18 Mei 2011

MENCARI “TOMBOL” KEBAHAGIAAN, SEGAMPANG MENG”KLIK” TOMBOL PLAY PADA WINAMP



Sobat, kalo semisal saya bertanya, “Semua peristiwa, kejadian, masalah dan segala akitvitas dimasa lalu dan yang akan datang, itu membuat kita merasa bahagia dan atau kecewa, betul apa tidak ?”. Saya yakin semua pasti akan menjawab “BETUL !!” (saya beri huruf balok untuk menandakan bahwa betapa yakinnya anda dengan jawaban tersebut). Atau mungkin ada yang mengatakan,”Ah, itu sih pertanyaan gampang!”. Di bilang gampang bisa jadi karena pertanyaan tersebut hanya membutuhkan jawaban benar atau salah. Jadi fifty fifty. Atau bisa jadi karena pertanyaan tersebut memang benar-benar “gampang”. Terus bagaimana jika ternyata jawabannya “TIDAK ?”, saya yakin anda semua pasti akan penasaran dan lebih menyimak tulisan di bawah ini.

Sobat, perasaan “bahagia” dan “kecewa” diatas merupakan dua perasaan yang mewakili “genre” masing-masing kondisi hati. Bahagia mewakili senang, damai, nyaman, puas, dan sejenisnya. Begitu pula sebaliknya, kecewa mewakili sedih, marah, jengkel, dengki, dan sejenisnya. Dua perasaan inilah yang sering berkecamuk dan “bertarung” dalam diri kita tatkala kita menghadapi sebuah peristiwa, kejadian, ataupun masalah. Perasaan apa yang menang, sebenarnya tergantung dari seberapa besar kita bisa memahami manakah yang menentukan dua perasaan itu. Peristiwa, kejadian, dan masalah kah atau diri kita sendiri.
Sebenarnya kita sendirilah yang menentukan dua perasaan tersebut. Apapun kejadian, peristiwa, masalah baik di masa lalu maupun yang akan datang jika kita mampu untuk selalu menghadirkan perasaan bahagia maka tidak peduli seberat apapun kejadian, begitu menyedihkan dan mengharu birunya peristiwa atau sepelik apapun masalahnya, kita akan tetap bahagia. Begitu pula sebaliknya, kejadian-kejadian yang seharusnya menyenangkan, namun kalau hati kita bersedih dan kecewa ya capek deh. Jadi, mau ada peristiwa yang seharusnya sedih, kecewa, kesal, atau apalah kalau kita bisa “menyetel” dan menekan “tombol” bahagia kita, so what gitu loh.
Sekarang pertanyaan selanjutnya adalah “Bagaimana kita bisa selalu menghadirkan perasaan bahagia disetiap peristiwa, kejadian atau masalah yang kita hadapi ?”, pasti kita semua akan menjawab “SULIT!”. Bagaimana jika saya menjawab “Tidak sulit kok!, bahkan segampang kita menekan tombol play pada winamp!”. Saya yakin pada saat ini anda sudah gregetan dengan tulisan ini.
Sobat, tatkala Tuhan meniupkan ruh kehidupan pada diri kita yang ada pada rahim ibu tercinta, pada saat itulah Dia memberikan “value of Gods” atau nilai-nilai Ketuhanan pada diri kita. Sifat-sifat kebaikan sudah built in ada tatkala kita lahir. Itulah mengapa bayi yang baru lahir dikatakan suci. Bahkan dikarenakan kita makhluk yang sempurna sampai-sampai Tuhan memerintahkan makhluk yang lain untuk “sujud” pada Adam, manusia pertama. Iblispun kecewa dan akhirya bersumpah untuk menebarkan perasaan “kecewa” kepada seluruh anak cucu Adam.
Dan, sobat perasaan “terkutuk” itu, kecewa, secara sadar maupun tidak ternyata lebih sering kita tekan “tombol”nya tatkala menjumpai masalah. Biasanya didahului dengan negatif thinking terhadap masalah. “Ah soal ini sulit, saya pasti gagal”, “Kenapa ya si Fulan kok selalu dapat nilai seratus, pasti ada main dengan guru itu”, “Ortuku gak adil, masak memberi uang saku kakak lebih banyak dari aku”, “pusiiing, deh”. Kalimat-kalimat tadi adalah secuil contoh tatkala kita mengawali sebuah peristiwa. Ya, kita terlalu sering mengawali setiap peristiwa dengan kecewa. Maka yang terjadi adalah serentetan kejadian yang membuat kita benar-benar kecewa, lalu putus asa, dengki, hasut dan perasaan buruk lainnya. Padahal sejak awal kita adalah makhluk yang sempurna, yang seharusnya sebanding dengan bahagia. Yang seharusnya mengawali setiap peristiwa dengan perasaan bahagia pula.
Kalau boleh saya mengatakan, bahwa semua peristiwa dan kejadian akan terekam oleh otak kita. Otak ini akan bersifat obyektif. Dia akan menyampaikan ke hati kita semua “data-data” tentang peristiwa dan kejadian yang kita alami tanpa sedikitpun dikurangi atau ditambah. Hati yang saya maksud disini adalah sumber perasaan manusia. Hati yang membeku tentu akan sulit untuk menentukan sikap, apakah akan bahagia atau kecewa. Artinya jika “data” yang diberikan otak kita adalah “data-data” kecewa maka hatipun akan ikut kecewa. Namun hati yang menemukan kebahagiaannya sudah barang tentu akan menolak hal tersebut. Apapun “data” yang diberikan oleh otak, akan diolah menjadi “perasaan bahagia”. Hal ini akan terlihat pada setiap orang yang selalu tegar, tersenyum dan tetap fight seberat apapun masalah dia.
Sobat, mari kita lihat komputer. Saat pertama kali kita beli, tentu kita akan berpikir untuk mengisinya dengan program / software yang menyenangkan dan membahagiakan kita. Yang suka nonton film, maka akan diisi software power DVD, Media Player, dll. Yang suka musik akan menginstal winamp, mp3 player, dll. Yang suka game akan menginstal counterstrike, zuma, dll. Yang suka ngenet akan mengupdate web browser terbaru, seperti IE 7, firefox atau opera agar lebih cepat internetannya. Tidak mungkin kan kita mengisinya dengan virus atau spam. Tidak. Virus baru akan datang, melalui flashdisk kita sendiri, file yang kita masukkan atau melalui teman yang pinjam komputer kita dengan membawa cd program yang penuh dengan virus. Kalau kita tidak tahu bagaimana cara mengatasi virus pada komputer tentu hal ini akan mengganggu “kebahagiaan” kita dalam menggunakan komputer. Pada prinsipnya hampir semua virus ada antivusnya, tergantung dari kita tahu apa tidak. Sama halnya dengan manusia. Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Namun kita sendiri yang terkadang justru menutupinya dengan perasaan kecewa akibat dari hati yang membeku.
Pertanyaan saya selanjutnya, dari mana anda tahu bahwa untuk memainkan winamp harus klik ini, untuk bermain game klik tombol itu, untuk menonton film anda tinggal klik ini?
Mungkin jawabannya beragam. Ada yang menjawab diberitahu teman, guru TIK, membaca buku, mencoba-coba trial and error, dll. Namun pada intinya, anda berusaha kan. Dan ketika berhasil, maka untuk selanjutnya gampang sekali bagi anda mengulanginya.
Sobat, begitu pula untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana kita bisa selalu menghadirkan perasaan bahagia disetiap peristiwa, kejadian atau masalah yang kita hadapi ?”. Maka kita harus mencari “tombol”nya. Berusaha. Sekali kita menemukannya maka untuk kedua kali dan seterusnya akan gampang sekali untuk “memainkannya”. Tinggal “klik”. Bahagia disini maksud saya adalah bahagia yang hakiki. The true happiness. Bukan bahagia semu. Berbahaya sekali jika kita justru menganggap bahagia semu itulah kebahagian sejati kita. Maka kasihan sekali kita. Karena bahagia semu hanya senang diluar namun hati menangis. Dan jangka waktunya pendek atau sesaat. Jika sudah selesai, maka bisa jadi perasaan kecewa luar biasa yang muncul. Bahagia yang hakiki artinya adalah kita mencari kebahagiaan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Kebahagiaan itulah yang harusnya kita tuju dan cari. Kebahagiaan yang hakiki bagi kita adalah saat berjumpa dengan Tuhan di surga. Otomatis jika kebahagiaan seperti itu yang kita cari, maka dalam hidup kita akan selalu berada pada jalan-Nya, mengikuti aturan main yang telah ditentukan-Nya dan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi larangan-Nya. Sehingga dalam menghadapi peristiwa, kejadian ataupun masalah kita selalu merasa bahwa Dia ada dan mengawasi kita bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Dan bagi kita, terutama muslim, tidaklah sulit untuk mencari kebahagiaan itu dikarenakan “pedoman hidup” sudah ada dan bahkan seringkali kita baca tiap hari. Tinggal kita mau apa tidak untuk menghayati, dan mengamalkannya.
Sobat, saat Zat yang Maha Kuat berada di dekat kita, siapa yang bisa mengalahkan kita. Saat Dia mencurahkan kasih & sayang-Nya mengapa kita harus kesepian dan bermuram durja. Tatkala Dia membuka pintu rejekinya mengapa kita merasa hampa & papa. Tatkala Dia menebar “ilmu”-Nya di penjuru alam semesta mengapa kita masih seperti orang jahiliyah. Bukankah selayaknya kita bahagia ?
Saya begitu yakin, ketika kita mampu mengawali setiap peristiwa dengan menekan tombol bahagia, maka kejadian-kejadian selanjutnya akan berlangsung dan berakhir dengan bahagia pula. Walaupun mungkin ditengah-tengahnya ada masalah yang membuat kita bersedih atau kecewa, namun hal itu tidak membuat saya terus-terusan sedih dan kecewa, justru dengan “menekan” secara terus menerus “tombol bahagia”, saya dengan mudah menyingkirkan perasaan sedih dan kecewa itu. Saya sering mengalaminya, begitupun juga dengan orang-orang yang telah menemukan “tombol” kebahagiannya. Selanjutnya, bagaimana dengan anda ?
Selamat berbahagia…

Siapakah capres idolamu ?

 

blogger templates | Make Money Online